Detail Spesifikasi Bronjong
Kawat Bronjong adalah
susunan anyaman kawat baja/ galvanis dengan konfigurasi tertentu (berbentuk
kotak dengan lubang segi enam) yang berguna sebagai pengikat atau perkuatan
dari tumpukan batu. Dengan tenaga kerja ahli yang berpengalaman dan didukung
dengan bahan baku berteknologi tinggi. Kawat Bronjong biasa digunakan untuk
pencegahan erosi dari tanggul sungai, pelindung keluaran gorong- gorong,
pelindung tiang jembatan dari gerusan akibat arus/aliran air, pelindung garis
pantai akibat gelombang, pemecah gelombang/breakwater, pelindung tanah longsor
dengan konstruksi dinding penahan tanah dari batu, dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, karena kegunaannya sangat besar, maka diperlukan sepesifikasi
konstruksi yang pas dan tepat.
Bronjong
adalah batu-batu yang diisi ke dalam jaring berbentuk keranjang yang terbuat
dari besi yang telah digalvanisir yang digunakan untuk menstabilkan tanah dan
mencegah erosi. Keranjang dari jaring tersebut mempunyai berbagai ukuran tapi pada
prinsipnya untuk menciptakan suatu kepadatan, fleksibel, permeable dan
membentuk suatu batuan yang besar yang
disatukan oleh sebuah
jaring. Bronjong digunkan
untuk menstabilisasikan slope
untuk mencegah longsor, disebabkan oleh erosi atau
berdasarkan disain perencanaan tangga slope. Contohnya digunakan untuk tepi
sungai, timbunan jalan, timbunan rel, dinding/tepi laut dan dinding penahan
dari erosi dan control banjir. Seandainya bronjong mempunyai niali ketinggian yang
kecil dalam hubungannya ke dimensi lateral, ini disebut gabion mattress. Worksheet
ini menggambarkan prosedur dasar dari pembangunan sebuah
bronjong termasuk penggalian,
pemasangan bronjong dan
pelaksanaan penggalian kembali.
Bronjong harus terbuat dari bahan
baja karbon rendah berlapis galvanis tebal, minimum untuk kawat anyaman harus
0, 26 kg/ m2, untuk kawat tulangan tepi harus 0, 275 kg/ m2, untuk kawat
pengikat harus 0, 24 kg/ m2, yang memenuhi BS 1052/ 80 dan BS 443/ 82.
Sementara itu, kawat juga harus dianyam agar kekuatannya saling tertopang.
Anyaman harus merata berbentuk segi enam yang teranyam dengan tiga lilitan
dengan bukaan lubang kira-kira 80 mm x 110 mm ( toleransi ± 10% ) , dengan kuat
tarik anyaman sebesar 42 – 50 kN/ m. Keliling tepi dari anyaman kawat harus
diikat pada kerangka bronjong sehingga sambungan-sambungan yang diikatkan pada
kerangka harus sama kuatnya seperti pada badan anyaman.
Bronjong
penahan longsor biasanya banyak digunakan di area pinggir sungai yang sering
sekali tergerus oleh aliran air sungai yang kadang deras ketika hujan lebat. Penggunaan
kawat bronjong anyam ini juga bisa diaplikasikan untuk memperkuat tanah yang
mudah bergeser, stabilitas leresm perlindungan terhadap gerusan, dan lainnya.
Jika anda membutuhkannya untuk keperluan pribadi yang menyangkut rumah yang
akan anda bangun, anda bisa menggunakan sebagai tambahan kostruksi pada
pengecoran agar tanah tidak bergeser. Belum banyak orang yang menggunakannya.
Padahal, kegunaaan dari kawat bronjong ini sudah sangat terlihat jelas, karena
sudah akan mengantisipasi hal-hal buruk yang kemungkinan akan terjadi di masa
yang akan datang.
banjarnegara,banyumas,batang,blora,boyolali,brebes,cilacap,demak,gerobogan,jepara,karanganyar,kebumen,kendal,klaten,kudus ,purwodadi,rembang,tuban,magelang,pati,pekalongan,pemalang,purbalingga,purworejo,rembang,semarang,sragen,sukoharjo,tegal ,temanggung,wonogiri,wonosobo,magelang,pekalongan,salatiga,surakarta,tegal,sleman,wates,gunung kidul,purworejo,bantul
banjarnegara,banyumas,batang,blora,boyolali,brebes,cilacap,demak,gerobogan,jepara,karanganyar,kebumen,kendal,klaten,kudus ,purwodadi,rembang,tuban,magelang,pati,pekalongan,pemalang,purbalingga,purworejo,rembang,semarang,sragen,sukoharjo,tegal ,temanggung,wonogiri,wonosobo,magelang,pekalongan,salatiga,surakarta,tegal,sleman,wates,gunung kidul,purworejo,bantul